Sepotong Kisah
Siang tadi, matahari sangat berani menampakan sinarnya pada semesta.
Aku membuka mata.
Meraup cemerlang cahaya dari langit yang ceria.
Berharap semangatku tak kalah garang darinya.
Senin adalah masalah.
Bagi beberapa orang yg selalu kalah.
Beberapa orang yg tak pernah bersusah payah.
Padahal semesta adalah tempat bekerja yg indah.
Ah ! Kaku banget tangan gue. Jadi tadi berusaha bikin puisi lagi sejak beberapa tahun vakum. Tapi susah :( bangettttt. Gue seakan kehilangan ruhnya. Kayak hampa puisi gue tuh :(
Kata orang nulis itu gampang. Iya gue setuju. Nulisnya gampang, tapi membuat tulisan itu menjadi indah itu gak gampang. Banyak hak yg harus dipertimbangkan. Dari diksinya, kalimat nya, dan embel-embel lainnya.
Judul tulisan di blog kali ini Sepotong Kisah. Tapi gue bingung kisah mana yg bakal gue angkat. Lagian gue bukan tokoh yang kisahnga menarik untuk diangkat. Gue cuma mahasiswi semester 3 yg masih proses pembentukan diri.
Sebetulnya itulah sepotong kisahnya. Sebuah kisah perenungan setiap menjelang tidur. Kali ini coba gue tulis. Supaya sesekali bisa gue baca ulang dan untuk instropeksi diri. Begitulah kira-kira.
Perenungan atas apa yg terjadi setiap harinya. Entah itu soal kegagalan yg mungkin disebabkan karena ibadah kita kurang. Bisa juga soal sakit hati yang mungkin karena kita kurang mampu menjaga hati kita senidiri. Munfkin juga tentang rasa benci yg dikarenakan kita sulis memaafkan.
Sepotong kisah tentang hari ini, menjadi abadi dalam buku catatan kehidupanku yang Dia pegang sampai akhir nanti. Semoga tidak ada catatan hitam yg bertambah. Selamat tidur, selamat beristirahat.
Disini 11.27 pm. Disini bulan terang. Semoga disanapun sama terangnya.
Aku membuka mata.
Meraup cemerlang cahaya dari langit yang ceria.
Berharap semangatku tak kalah garang darinya.
Senin adalah masalah.
Bagi beberapa orang yg selalu kalah.
Beberapa orang yg tak pernah bersusah payah.
Padahal semesta adalah tempat bekerja yg indah.
Ah ! Kaku banget tangan gue. Jadi tadi berusaha bikin puisi lagi sejak beberapa tahun vakum. Tapi susah :( bangettttt. Gue seakan kehilangan ruhnya. Kayak hampa puisi gue tuh :(
Kata orang nulis itu gampang. Iya gue setuju. Nulisnya gampang, tapi membuat tulisan itu menjadi indah itu gak gampang. Banyak hak yg harus dipertimbangkan. Dari diksinya, kalimat nya, dan embel-embel lainnya.
Judul tulisan di blog kali ini Sepotong Kisah. Tapi gue bingung kisah mana yg bakal gue angkat. Lagian gue bukan tokoh yang kisahnga menarik untuk diangkat. Gue cuma mahasiswi semester 3 yg masih proses pembentukan diri.
Sebetulnya itulah sepotong kisahnya. Sebuah kisah perenungan setiap menjelang tidur. Kali ini coba gue tulis. Supaya sesekali bisa gue baca ulang dan untuk instropeksi diri. Begitulah kira-kira.
Perenungan atas apa yg terjadi setiap harinya. Entah itu soal kegagalan yg mungkin disebabkan karena ibadah kita kurang. Bisa juga soal sakit hati yang mungkin karena kita kurang mampu menjaga hati kita senidiri. Munfkin juga tentang rasa benci yg dikarenakan kita sulis memaafkan.
Sepotong kisah tentang hari ini, menjadi abadi dalam buku catatan kehidupanku yang Dia pegang sampai akhir nanti. Semoga tidak ada catatan hitam yg bertambah. Selamat tidur, selamat beristirahat.
Disini 11.27 pm. Disini bulan terang. Semoga disanapun sama terangnya.
Comments
Post a Comment